a.TEKHNIS
Permasalahan teknis yang dihadapi dari kami ialah buah api-api yang suliat didapat serta buah api-api ini pada saat musimnya baru didapat. Selain itu, proses pemasarannya yang masih sulit kami lakukan.
Kamis, 13 Mei 2010
MANFAAT BUAH API-API
Pemanfaatan buah api-api (Avicennia marina) yang pada umumnya hanya dapat dijadikan sebagai manisan tetapi juga dapat di buat keripik buah api – api. Kripik ini dalam pengembangannya memerlukan keterampilan yang khusus, mulai dari penyediaan input produksi, sampai ke pemasaran.
USAHA MANDIRI PEMANFAATAN BUAH API-API (Avicennia marina) SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KRIPIK UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT PESISIR DI DESA BAJO
Api-api adalah nama sekelompok tumbuhan dari marga Avicennia, suku Acanthaceae. Api-api biasa tumbuh di tepi atau dekat laut sebagai bagian dari komunitas hutan bakau.
Sebagai warga komunitas mangrove, api-api memiliki beberapa ciri yang merupakan bagian dari adaptasi pada lingkungan berlumpur dan bergaram.Buah manggrove khususnya buah api-api merupakan salah satu komoditas perikanan yang belum banyak dimanfaatkan oleh mansyarakat pesisir khususnya Di Desa Bajo Indah Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara.
Dari bahan mentah buah mangrove dari jenis buah api-api telah dikembangkan ratusan jenis produk yang dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Industri yang memanfaatkan buah api-api antara lain kelompok industri makanan.
Selasa, 11 Mei 2010
Berdasarkan letaknya dalam perairan, maka keramba dapat dibagi menjadi tiga jenis dalah :
Berdasarkan letaknya dalam perairan, maka keramba dapat dibagi menjadi tiga jenis dalah :
1. Keramba di dasar perairan.
Keramba di dasar perairan adalah wadah pemeliharaan ikan yang terbuat dari kerangka dan jaring atau bahan lainnya yang diletakan di dasar atau di pada galian dasar perairan.
Keramba di dasar perairan umumnya pada perairan yang sempit dan tidak terlalu dalam seperti sungai kecil atau saluran yang lebarnya sekitar 2 meter.
2. Keramba di bawah permukaan air
Keramba di bawah permukaan air adalah wadah pemeliharaan ikan yang terbuat dari kerangka dan jaring atau bahan lainnya yang diletakan di bawah permukaan air dengan jarak permukaan air sekitar 20 cm. Dasar keramba biasanya terbuat dari jaring polietilen. Keramba dilengkapi dengan pelampung, pintu pemberian pakan, pemberat dan jangkar. Lokasi biasanya pada perairan yang cukup dalam sekitar 20-50 meter.
1. Keramba di dasar perairan.
Keramba di dasar perairan adalah wadah pemeliharaan ikan yang terbuat dari kerangka dan jaring atau bahan lainnya yang diletakan di dasar atau di pada galian dasar perairan.
Keramba di dasar perairan umumnya pada perairan yang sempit dan tidak terlalu dalam seperti sungai kecil atau saluran yang lebarnya sekitar 2 meter.
2. Keramba di bawah permukaan air
Keramba di bawah permukaan air adalah wadah pemeliharaan ikan yang terbuat dari kerangka dan jaring atau bahan lainnya yang diletakan di bawah permukaan air dengan jarak permukaan air sekitar 20 cm. Dasar keramba biasanya terbuat dari jaring polietilen. Keramba dilengkapi dengan pelampung, pintu pemberian pakan, pemberat dan jangkar. Lokasi biasanya pada perairan yang cukup dalam sekitar 20-50 meter.
Faktor-faktor yang menyebabkan sistem budidaya ikan dalam keramba dengan cepat dapat menyebar keseluruh Indonesia :
1. Biaya pelaksanaannya relatif murah.
2. Ikan menjadi terhindar dari gangguan hama dan gangguan lain yang dapat menimbulkan kerugian dalam usaha budidaya ikan.
3. Pengawasan terhadap pertumbuhan dan kesehatan ikan dapat dilakukan lebih mudah, jika ada gejala yang tidak dapat menguntungkan pertumbuhan dan kesehatan ikan maka segera dapat diatasi.
4. Proses pergantian air dapat berlangsung setiap saat dan dapat mencapai
pada keseluruhan bagian keramba, sehingga kebutuhan kualitas air dapat terpenuhi.
5. Sisa makanan dan kotoran ikan dapat segera dibuang sehingga tidak terjadi penimbunan amoniak yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan juga dapat menimbulkan keracunan ikan.
6. Dapat meningkatkan pendapatan petani dengan demikian kebutuhan gizi keluarga terpenuhi.
1. Biaya pelaksanaannya relatif murah.
2. Ikan menjadi terhindar dari gangguan hama dan gangguan lain yang dapat menimbulkan kerugian dalam usaha budidaya ikan.
3. Pengawasan terhadap pertumbuhan dan kesehatan ikan dapat dilakukan lebih mudah, jika ada gejala yang tidak dapat menguntungkan pertumbuhan dan kesehatan ikan maka segera dapat diatasi.
4. Proses pergantian air dapat berlangsung setiap saat dan dapat mencapai
pada keseluruhan bagian keramba, sehingga kebutuhan kualitas air dapat terpenuhi.
5. Sisa makanan dan kotoran ikan dapat segera dibuang sehingga tidak terjadi penimbunan amoniak yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan juga dapat menimbulkan keracunan ikan.
6. Dapat meningkatkan pendapatan petani dengan demikian kebutuhan gizi keluarga terpenuhi.
Sistem keramba adalah sistem budidaya ikan yang dilakukan dalam suatu wadah yang dibatasi oleh bambu, jaring atau kawat.
Syarat-syarat umum
1. Perairan harus cukup tenang, terlindung dari pengaruh angin dan ombak yang kuat.
2. Ada izin usaha dari pemerintah.
3. Terhindar dari pencemaran fisik, kimia, dan biologi.
4. Dengan dengan sumber benih.
5. Mudah dicapai melalui transportasi air dan daratan.
6. Dekat dengan sarana produksi.
7. Dekat dengan daerah pemasaran.
8. Tidak boleh mengganggu alur lalulintas.
9. Aman dari pencurian.
10.Tidak mengganggu keseimbangan lingkungan di sekitarnya.
11.Tersedia tenaga kerja setempat.
Syarat-syarat umum
1. Perairan harus cukup tenang, terlindung dari pengaruh angin dan ombak yang kuat.
2. Ada izin usaha dari pemerintah.
3. Terhindar dari pencemaran fisik, kimia, dan biologi.
4. Dengan dengan sumber benih.
5. Mudah dicapai melalui transportasi air dan daratan.
6. Dekat dengan sarana produksi.
7. Dekat dengan daerah pemasaran.
8. Tidak boleh mengganggu alur lalulintas.
9. Aman dari pencurian.
10.Tidak mengganggu keseimbangan lingkungan di sekitarnya.
11.Tersedia tenaga kerja setempat.
Langganan:
Postingan (Atom)